Deskripsi Buku
Pesantren kobong adalah identitas budaya, khususnya di Banten yang tidak boleh hilang hanya karena persoalan dan kebutuhan-modernitas dalam pembangunan. Segala sesuatu yang modern bisa jadi akan terus tergantikan oleh sesuatu yang dianggap lebih modern, tetapi pesantren kobong harus tetap menjadi identitas modernitas tadi yang sesungguhnya secara hakiki jauh melampaui dimensi modern.
Menurut beberapa artikel, Kobong merupakan istilah untuk asrama yang ditinggali oleh para santri. Awalnya kobong merupakan bangunan berdindingkan bambu dengan lantai bambu yang disebut amben. Kata kobong merujuk kepada istilah lokasi tempat tidur santri atau kamar yang berderet, bukan merujuk pada bahasa Jawa yang artinya terbakar. Pada zaman dahulu kamar santri lazimnya terbuat dari kayu. Akan tetapi pada masa sekarang sudah banyak menggunakan bahan seperti semen pasir kerikil besi dan lain lain yang diwujudkan menjadi tembok ataupun beton. Beberapa ciri khas dari santri Kobong adalah pelajaran yang dipelajari yaitu kitab Klasik yang sering disebut dengan kitab kuning ataupun kitab gundul. Selain itu, untuk pakaian, para santri biasa menggunakan sarung dan baju koko atau yang lain. Sedangkan santri putri dengan sarung, pakaian menutup aurat dengan model kerudung yang sederhana khas santri putri.
Pada dataran metode kegiatan belajar mengajar, pesantren kobong pada dasarnya menggunakan metode sorogan dan bandongan. Metode ini juga kadang masih banyak pesantren modern yang mempraktekkannya pada saat mengaji kitab klasik.
Penilaian Buku
Belum ada penilaian