Deskripsi Buku
“Palu telah diketuk tiga kali, perceraian sah dan aku menyandang status janda.” (Geti, dalam cerita “Dera Kesakitan”)
“Aku tidak suka dengan ibu mertuaku. Ia terlalu ikut campur urusan rumah tangga kami. Tiap hari ku lewati dengan rasa kesal hingga berubah menjadi kebencian.” (Fitria, dalam cerita “Kita Jadi Pindah, Kan?”)
“Pernikahanku baru berjalan sangat singkat, tetapi aku sudah tak kuat bertahan di posisi ini. Tak mengapa jika dia tak mencintaiku. Tak mengapa jika dia tak pernah menganggapku sebagai istrinya. Tapi aku tak sanggup jika dia menuduhku, selingkuh.” (Ari, dalam cerita “Air Mata Ibu Pengganti”)
Semua orang tentu berharap setelah menjalani pernikahan, hidup mereka akan lebih indah. Namun, kenyataannya tidak semudah apa yang dibayangkan. Ada harga mahal yang harus dibayar. Bukan dengan uang, melainkan dengan kesabaran,perjuangan, bahkan mungkin dengan tetesan air mata. Inilah cerita nyata manis pahit rumah tangga. Tentang poligami, perselingkuhan,perselisihan mertua-menantu, hingga berujung pada kata "Cerai".
Penilaian Buku
Belum ada penilaian